Jumat, 07 Oktober 2011

MENGGAMBAR RENCANA PELAT LANTAI BANGUNAN

Dalam penggambaran konstruksi beton untuk keperluan pelaksanaan
pembangunan gedung sangat berperan. Untuk itu perlu dikuasai oleh seseorang
yang berkecimpung dalam pelaksanaan pembangunan.
Gambar konstruksi beton bertulang merupakan komponen dalam bangunan yang

tidak dapat dipisahkan dengan komponen lainnya karena merupakan salah satu
subsistem dalam bangunan. Dalam penggambaran kadang-kadang tidak sesuai
dengan keadaan lapangan. Untuk itu dalam penggambaran harus sesuai dengan
perencanaan, tetapi dalam pelaksanaan jangan sampai menyimpang terlalu jauh
karena dapat mengakibatkan fatal atau kegagalan dalam konstruksi.
Pada materi gambar konstruksi beton ini akan menjelaskan tentang simbol yang
dipakai, aturan, atau persyaratan dasar dalam konstruksi beton bertulang. Dengan

adanya materi ini diharapkan dapat menjelaskan kepada orang lain bagaimana

menggambar konstruksi beton yang benar tidak menyalahi aturan yang berlaku.
Dalam materi ini diawali dengan simbol-simbol, pembengkokan tulangan,
persyaratan konstruksi beton bertulang untuk pelat dan balok, penggambaran
konstruksi beton bertulang sesuai perhitungan konstruksi.

10.1 Simbol Konstruksi Beton Bertulang

Agar dalam penggambaran konstruksi beton bertulang dapat jelas dalam
pembacaannya, maka perlu ada tanda atau simbol penunjang dalam
penggambaran sehingga siapapun penggunanya dapat menterjemahkan
gambar tersebut untuk diri sendiri maupun kepada orang lain. Ataupun
pengertian gambar antara satu dengan lainnya sama.

Simbol/Tanda-Tanda dan Keterangan dalam Konstruksi Beton
Bertulang
Tabel 10.1



10.2 Menggambar Denah Rencana Penulangan Pelat Lantai

Gambar 10.1
Denah Penulangan Pelat Luifel

Ditentukan :

– Pelat luifel (lihat gambar di atas)
– Luas tulangan yang diperlukan A = 5,35 cm2

Diminta:
– Gambarkan penulangannya dengan skala 1 : 25!
– Hitung tonase tulangan yang diperlukan!
– Hitung kubikasi/volume beton yang diperlukan!
Gambar 10.2
Denah Penulangan Pelat Atap Satu Petak

Ditentukan:
– Pelat atap satu petak (lihat gambar di atas)
– Luas tulangan lapangan b sejajar lebat pelat = A lb = 5,82 cm2
– Luas tulangan lapangan l sejajar panjang pelat = A ll = 3,30 cm2
– Luas tulangan tumpuan b sejajar lebat pelat = A tb = 7,05 cm2
– Luas tulangan tumpuan l sejajar panjang pelat = A tl = 6,20 cm2

Diminta:
– Gambarkan penulangannya dengan skala 1 : 25!
– Hitung tonase tulangan yang diperlukan!
– Hitung kubikasi/volume beton yang diperlukan!


Gambar 10.3
Denah Penulangan Pelat Lantai

Ditentukan:
– Pelat lantai satu petak (lihat gambar di atas)
– Luas tulangan lapangan b sejajar lebat pelat = A lb = A lx = +6,82 cm2
– Luas tulangan lapangan l sejajar panjang pelat = A ll = A ly = +4,74 cm2
– Luas tulangan tumpuan b sejajar lebat pelat = A tb = A tx = –8,16 cm2
– Luas tulangan tumpuan l sejajar panjang pelat = A tl = A ty = –5,89 cm2

Diminta:
– Gambarkan penulangannya dengan skala 1 : 25!
– Hitung tonase tulangan yang diperlukan!
– Hitung kubikasi/volume beton yang diperlukan!

Catatan:
Tulangan pokok yang dipasang hanya boleh menggunakan besi tulangan
diameter 8 mm dan 10 mm.

Gambar 10.4
Penulangan Pelat Lantai Lebih dari Satu Petak

Ditentukan:

Pelat lantai lebih dari satu petak (lihat gambar di atas)
– Pelat (a) : A lx = +5,42 cm2
A ly = +2,42 cm2
A tx = –6,28 cm2
A ty = –3,59 cm2
– Pelat (b) : A lx = +2,82 cm2
A ly = +2,62 cm2
A tx = –3,52 cm2
A ty = –3,14 cm2
– Pelat (c) : A t = 5,82 cm2

Diminta:
– Gambarkanlah penulangan pelat lantai tersebut di atas dengan skala 1 : 50!
– Hitunglah kebutuhan baja/besi beton bertulang dan kubikasi beton!

10.3 Menggambar Detail Potongan Pelat Lantai

Agar dalam penggambaran konstruksi beton bertulang untuk pelat luifel, atap
dan lantai sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan perlu memahami

1 komentar: